Kunjungan Kerja ke IP2SIP Sungai Kakap dan Wawancara Petani Jeruk dan Padi
Kamis (18/1), mahasiswa magang jurusan Agribisnis/Sosial Ekonomi Pertanian melakukan kunjungan kerja ke IP2SIP Sungai Kakap. Koordinator Kebun, M. Arifin Muflih, SST., M.P., menyambut baik dan turut memperkenalkan IP2SIP Sungai Kakap kepada mahasiswa magang tersebut mulai dari Tugas Pokok dan Fungsi IP2SIP, kegiatan yang sedang berlangsung pada musim tanam ini, serta kondisi pertanaman yang ada di kebun IP2SIP. Kegiatan dilanjutkan dengan megunjungi petani jeruk dan padi di sekitar IP2SIP Sungai Kakap untuk melakukan wawancara berdasarkan kuisioner yang telah dibuat. Tujuan dari wawancara tersebut untuk mengetahui tingkat penerapan standar petani jeruk dan padi yang ada di sekitar IP2SIP Sungai Kakap serta analisis usahataninya.
Wawancara dilakukan terhadap petani jeruk bernama Bapak Abdul Rahmat yang telah berpengalaman bertani jeruk siam selama 6 tahun. Hasil dari wawancara tersebut didapatkan informasi yaitu jenis/varietas jeruk yang dibudidayakan adalah jeruk siam seluas ±500 m² dengan kepemilikan lahan sendiri/pribadi. Untuk pembibitan beliau mendapatkannya dengan cara membeli bibit yang sudah berlabel serta berasal dari perusahaan/penangkar yang terdafar. Dari segi budidaya pertanian, disampaikan juga proses olah tanah, pemupukan, penanaman, dan pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman yang dihadapi seperti embun jelaga pada daun dan buah, dan hama kutu daun, ulat daun. Jumlah hasil panen jeruk yang didapat sekali panen biasanya sebanyak ±150kg sekali panen dengan harga jual ke pengepul Rp.10.000/kg. Jeruk siam dipanen setiap 6 bulan setelah pohon jeruk siam berbunga.
Wawancara juga dilakukan pada petani padi yakni Ibu Lena, beliau sudah bertani ± 8 tahun. Adapun lahan digunakan adalah dengan menyewa dengan luas sekitar 2 ha. Dari hasil wawancara singkat benih yang dibudidayakan adalah benih padi inpari 32 label putih. Benih padi Inpari 32 ini merupakan jenis benih padi yang tahan atas pembusukan daun. Pada proses budidaya pupuk yang digunakan ialah urea dan NPK. Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan jika pada tanaman padi tersebut terlihat ada serangan hama atau penyakit. Jika tidak ada tanda tanda tanaman tersebut diserang maka pengendalian hama tidak dilakukan. Hama yang sering dijumpai yaitu tikus, dan keong. Untuk penyiangan biasanya dilakukan ketika sudah tumbuh rumput/gulma yang ada. Hasil panen atau gabah yang sudah bersih dan siap digiling dijual dengan harga Rp 6.000-8.000/kg.